Ketua Komdis Bernhard Limbong menjelaskan bahwa jadwal sidang
pemanggilan pemain dan pemberian sanksi yang harusnya berlangsung
kemarin (17/1), tak berjalan. Pasalnya, 14 pemain ISL yang dipanggil tak
ada yang datang ke kantor PSSI.
“Karena tidak datang hari ini, kami beri toleransi lagi sampai Senin,” katanya saat ditemui di kantor PSSI, kemarin.
Mengapa Komdis melunak? Menurut Limbong pihaknya tak ingin terlalu
keras dalam kondisi dualism yang terjadi di sepak bola Nasional saat
ini. Apalagi, penentuan akhir pemain Timnas yang akan berangkat ke PPA
pada 6 Februari baru dilakukan pada 21 Januari.
“Ya, tidak usah nambah persoalan. Apapun alasannya, kami masih beri toleransi,” ucapnya.
Namun, Jenderal bintang satu tersebut menegaskan bahwa tak ada alasan
lagi bagi pemain jika tak datang pada Senin nanti. Dia memastikan,
bahwa sanksi yang akan diberikan akan cukup tegas untuk pemain-pemain
tersebut.
Sayang, Limbong belum mengumumkan secara tegas apa sanksi tersebut.
Hanya, dia melihat untuk beberapa pemain yang sudah konfirmasi dan
memberikan jawaban, aka nada keringanan sanksi. Tapi, untuk yang tidak
konfirmasi, mereka diancam hukuman tak boleh memperkuat Timnas.
“Pemain bisa saja disanksi tidak boleh memperkuat Timnas seumur
hidup. Tapi, untuk yang konfirmasi dan memberi alasan, mungkin hanya
beberapa pertandingan. Nanti kami umumkan,” ucapnya.
Sementara itu, pemain-pemain ISL yang dikonfirmasi masih memberikan
jawaban yang sama. Mereka rata-rata menyerahkan masalah izin bisa
mengikuti TC Timnas atau tidak kepada klub yang mengontrak mereka.
“Kalau saya terserah klub. Tapi saya belum menerima surat pemanggilannya,” kata Boaz Salossa.