Berita Bandung Raya, Jakarta - Empat syarat dalam peta jalan (roadmap) yang diajukan PSSI ke FIFA pada Desember 2012 lalu akan kembali diperiksa ulang pada rapat Komite Eksekutif FIFA pada Maret mendatang. Ini menjadi tenggat waktu terakhir yang diberikan FIFA kepada PSSI untuk mengembalikan situasi kondusif persepakbolaan nasional.
Keempat persyaratan yang seharusnya dipenuhi yakni penyatuan liga sesuai dengan roadmap, merevisi statuta PSSI, pengembalian empat anggota Komite Eksekutif PSSI yang sebelumnya dikeluarkan, serta kedua belah pihak harus menyetujui bahwa delegasi kongres berikutnya harus didasarkan pada Kongres Luar Biasa (KLB) Solo, pada Juli tahun lalu.
Terkuaknya isi surat FIFA tersebut dinilai kubu PSSI versi KLB Ancol sudah menampik terkuaknya semua pernyataan PSSI pimpinan Djohar Arifin yang menganggap bahwa pertemuan mereka di Palangkaraya merupakan kongres sah PSSI.
Roadmap yang disampaikan PSSI itu sendiri dinilai pihak KPSI sejatinya hanya pengulangan terhadap kesepakatan yang telah dicapai sebelumnya melalui MoU.
"Sangat penting untuk diperhatikan bahwa pada roadmap yang sampaikan ada satu poin yang sangat krusial yang (mungkin sengaja) tidak disampaikan PSSI kepada FIFA/AFC di Tokyo yaitu tentang kongres PSSI berikutnya dimana delegasi kongres harus berpatokan pada kongres Solo Juli 2011," ujar pihak KPSI sesuai dengan rilis yang dikirimkan, Selasa (15/1/13).
Hal itu lah yang membuat empat mantan exco PSSI yang kini menjadi pengurus PSSI versi KLB Ancol menolak untuk memenuhi undangan PSSI menghadapi rapat exco pada 28 Januari mendatang sebagai tidak lanjut persyaratan yang diberikan FIFA dalam surat tersebut.
Keempat exco yakni La Nyalla Mattalitti, Erwin Dwi Budiawan, Toni Aprilani, dan Robertho Rouw menegaskan bahwa yang diinginkan pihaknya saat ini adalah menggelar kongres PSSI dengan voter Solo. Sesuai dengan yang tertuang dalam surat tersebut dimana hanya voter Solo yang akan diakui oleh FIFA sesuai dengan MoU. (